Berita

Geser posisi Indonesia, Malaysia unggul karena dukungan jenama lokal

×

Geser posisi Indonesia, Malaysia unggul karena dukungan jenama lokal

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Malaysia berhasil melampaui Indonesia dalam penjualan kendaraan roda empat di Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir dikarenakan kekuatan dukungan dari jenama atau merek lokal. 

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bergesernya posisi Indonesia dalam hal penjualan kendaraan di kawasan Asia Tenggara, dikarenakan daya beli yang kurang menggairahkan akibat kondisi perekonomian yang berada dalam tekanan.

“Memang pertanda perekonomian kita berada dalam tekanan yang berat,” kata Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi ANTARA, Sabtu.

Berdasarkan data kuartal II tahun 2025, Malaysia setidaknya berhasil menjual kendaraan sebanyak 183.366 unit dengan populasi yang hanya 34,1 juta jiwa dan pendapatan per kapita sekitar 13.395 dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara Indonesia, dengan jumlah populasi besar yang mencapai 283 juta jiwa dan pendapatan jumlah per kapitanya 4.919 dolar AS, hanya mampu mencapai angka penjualan sebanyak 169.578 unit di periode yang sama.

Baca juga: Kendaraan niaga jadi pondasi utama DFSK selama di GIIAS 2025

The Nation pada Rabu (6/8) melaporkan bahwa merek mobil asli Malaysia, seperti Perodua dan Proton tercatat berhasil menopang penjualan kendaraan di negeri Jiran. Penjualan jenama lokal tersebut menyumbang hingga 63 persen dan berhasil membawahi merek besar seperti Toyota dan juga Honda.

Menurut Yannes, posisi jenama lokal yang berperan aktif dalam memajukan industri otomotif di Malaysia dan memberikan bukti nyata bagaimana peran produk lokal dapat mempengaruhi tingginya minat pembelian kendaraan.

Indonesia dinilai masih belum mampu untuk menjadi pemain di negerinya sendiri, terutama dalam segmen otomotif. Indonesia masih dibayangi-bayangi pabrikan otomotif dari Jepang, Korea maupun Tiongkok.

“Artinya kita hanya bisa mengatur penjualan saja. Produksi dan semua bagian dan lain sebagainya mereka (produsen) yang atur,” terang dia.

Peningkatan juga terjadi pada penjualan di segmen kendaraan elektrik, yang peningkatan mencapai 91 persen dari tahun ke tahun dengan jumlah mencapai 12.733 unit .

Lebih dari itu, penjualan kendaraan berbasis hibrida juga tercatat mengalami peningkatan. Peranan segmen itu menyumbang peningkatan sebesar 12 persen dan hingga kini terjual sebanyak 17.480 unit pada paruh pertama tahun 2025.

Baca juga: Pemerintah dinilai perlu beri insentif LCGC dan genjot fasilitas BEV

Kemajuan pesat di segmen elektrik juga turut terjadi pasar otomotif Thailand. Penjualan kendaraan berbasis baterai ini meningkat sebanyak 3,6 persen pada kuartal kedua tahun 2025, atau berhasil menyentuh 149.501 unit.

Berdasarkan laporan dari Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand (EVAT), total penjualan kendaraan listrik dari Januari hingga Juni melonjak 33 persen atau mencapai 69.005 unit, yang mewakili 23 persen dari total penjualan mobil di Thailand secara keseluruhan yang tercatat mencapai 302.704 unit di periode yang sama.

Dalam kesempatan yang bereda, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi raja dalam industri otomotif membawahi Malaysia dan juga Thailand.

“Kita masih nomer satu dalam hal penjualan (di kawasan ASEAN) walaupun share-nya makin turun biasanya di atas 30 persen, belakang sekitar 25 persen. Ranking kedua Malaysia, yang naik kelas, biasanya diduduki oleh Thailand. Thailand drop-nya cukup banyak walaupun di posisi ketiga, penjualan hanya di kisaran 500 ribu,” kata Kukuh Kumara beberapa waktu lalu.

Meski demikian, dia membenarkan bahwa industri otomotif Tanah Air saat ini memang dalam keadaan yang cukup tertekan. Meski demikian, Kukuh meyakini pameran otomotif GIIAS beberapa waktu lalu dapat menjadi jembatan bagi bangkitnya penjualan otomotif di Tanah Air.

Baca juga: Transaksi GIIAS 2025 turun, Pakar sebut akibat daya beli tertekan

Baca juga: Honda bukukan pemesanan 1.908 kendaraan selama GIIAS 2025

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *