Jakarta (ANTARA) – Pabrikan otomotif asal China, DFSK mencatat penjualan kurang positif pada yang hanya mampu menjual sebanyak 61 unit dari diler ke konsumen pada Oktober 2025, menurut data yang dibagikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Hal itu sejalan dengan kurang bergairahnya permintaan dari konsumen Tanah Air, yang juga berimbas pada pengiriman dari pabrik ke diler (wholesales) yang hanya berhasil menyentuh angka minim yakni 63 unit.
Sepanjang 2025, DFSK hanya berhasil menjual sekitar 676 unit untuk retail sales dan 657 unit untuk wholesales.
Hal ini membuktikan, tidak semua pabrikan otomotif China berhasil meraih penjualan yang gemilang di pasar otomotif Tanah Air.
Sementara pada bulan sebelumnya, DFSK juga masih kurang memberikan capaian yang positif. Penjualan secara wholesales dan retail sales masih di bawah 100 unit. Untuk retail sales DFSK hanya berhasil membukukan 64 unit dan wholesales tercatat hanya berkisar 46 unit.
Baca juga: Kendaraan niaga jadi pondasi utama DFSK selama di GIIAS 2025
Meski memiliki pabrik yang sudah memiliki standar global di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, dan diresmikan pada tahun 2017. Nyatanya, penjualan dari jenama ini masih kurang menggairahkan.
Pabrik DFSK ini, sudah mengadopsi 80-90 persen sistem robotik untuk proses produksinya yang meliputi welding dan painting.
Pabrik ini juga direncanakan oleh perusahaan dapat memproduksi hingga 50 ribu dalam kapasitas penuh pertahunnya.
Di Indonesia, DFSK hadir dengan menawarkan beberapa model seperti SUV (Glory 560, Glory i-Auto), kendaraan komersial (Supercab dan Gelora), dan mobil listrik (Seres E1).
Baca juga: DFSK Jadi Sponsor Teknis ICF Canoe Sprint and Paracanoe World Championships 2025
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025











